Gegara Di PHK Akhirnya Saya Menjadi Supir Sekaligus Menjadi Pemuas Majikan Saya
Aku benar-benar lemas mendengar keputusan pihak manajemen perusahaan hari ini, Bulan lalu perusahaan sudah menyampaikan rencananya untuk mengurangi sejumlah karyawan, termasuk pengemudi. Hari ini aku tahu aku termasuk yang kena PHK.
BANDAR BOLA
Istriku tak banyak bicara ketika kutunjukkan surat pemutusan hubungan kerja itu. Ia hanya memandangi bayi kami yang baru berusia 3 bulan. Terbayang di benak kami bagaimana cara menghidupi bayi ini Apinpa pekerjaan. Pasangan yang tak seberapa jumlahnya pasti tak akan bertahan lama.
BANDAR BOLA EURO
Selama seminggu penuh aku menyibukkan diri dengan iklan lowongan pekerjaan di koran dan mendaApingi berbagai macam perusahaan untuk mencari kerja. Hasilnya nihil. Untungnya sorenya istriku membawa kabar gembira.
BANDAR BOLA EURO 2020
Pak Yudha, lelaki tua yang tinggal tak jauh dari rumah kami kena stroke. Ia harus istirahat total dan berhenti menyupir untuk majikan nya. Kata istriku, majikan pak Yudha butuh supir baru segera. Istriku mengangsurkan secarik kertas bertuliskan nama dan alamat majikan Pak Yudha.
BANDAR BOLA PIALA EROPA
Esok paginya aku langsung meluncur ke rumah Pak Apin, mantan majikan Pak Yudha. Rumah Pak Apin luar biasa besar dan mewah. Pembantu Pak Apin membukakan pintu gerbang dan mempersilakan aku menunggu di beranda. Sejenak kemudian Pak Apin menemuiku. Ia seorang lelaki Cina tua, bos sebuah perusahaan peralatan masak di Surabaya.
BANDAR BOLA PIALA EROPA 2020
“Kamu Tetangga Pak Yudha?” Tanya Pak Apin.
“Benar, Pak. Nama saya Dodit”
“Kamu kelihatan muda sekali. Berapa umurmu?” Tanya Pak Apin.
“24 tahun, Pak”
“Sudah lama jadi supir?”
“3 tahun, Pak”
BANDAR BOLA EURO
“Oke, Dodit. Langsung saja. Kamu akan menjadi supir pribadi istri saya. Istri saya adalah Area Manager perusahaan. Ia harus banyak berkeliling ke cabang-cabang perusahaan di kota-kota lain di Jawa Timur dan di Indonesia,” jelas Pak Apin. “Gaji tiga bulan pertama Rp 1,2 juta. Setuju?”
“Setuju, Pak”
“Kamu mulai kerja hari ini!” kata Pak Apin.
BANDAR BOLA PIALA EROPA
Seminggu sudah aku menjadi supir Nyonya Apin. Dari karyawan kantor, aku tahu nama Nyonya Apin adalah Veni, sebuah nama yang elok. Di kantor, para karyawan demikian segan dan hormat padanya, dan tak pernah ada yang bicara buruk tentang perempuan luar biasa ini.
AGEN BOLA
Di mobil, ketika tak sedang menelepon, Bu Veni tak banyak bicara. Seperti pagi ini dalam perjalanan ke Malang, menuju ke kantor cabang. Ia hanya bicara beberapa patah kata bilamana aku terlalu cepat atau terlalu pelan mengemudi.
AGEN BOLA EURO
Kami sampai di Malang sebelum tengah hari. Bu Veni majikan ku langsung memimpin rapat para karyawan. Aku sendiri langsung menuju warung makan di depan kantor. Setelah 3 jam menunggu, perutku mulas. Pasti itu karena sambal pecel lele yang kumakan di warung tadi. Aku mencari WC. Kata karyawan kantor, WC supir ada di bagian belakang. Aku segera menyelinap ke belakang mencari WC yang dimaksud, melewati lorong-lorong sempit tumpukan stok barang perusahaan.
AGEN BOLA EURO 2020
Setelah selesai dengan urusanku di kamar kecil, aku bermaksud kembali ke depan melewati lorong-lorong sempit itu. Dinding salah satu lorong itu ternyata adalah kaca salah satu ruang kantor. Tirai dinding kaca itu terbuka sedikit, dan tak sengaja dari celah kecil itu aku melihat sebuah adegan seru, yang sudah pasti bukan kegiatan kantoran pada umumnya.
AGEN BOLA PIALA EROPA
Seorang lelaki muda sedang asyik memeluk, mencium dan dengan lidahnya menelusuri dada perempuan yang aku kenal betul, yakni Bu Veni. di atas sebuah sofa di ruang kantor kepala pemasaran cabang Malang.
AGEN BOLA PIALA EROPA 2020
Bagian atas blus Bu Veni majikan ku terbuka lebar, menampakkan dadanya yang penuh di balik BH yang terurai sebelah. Bu Veni tampak begitu menikmati itu. Kepalanya terdongak dengan mata terpejam bibirnya terbuka. Kalau tak ada dinding kaca ini, aku pasti bisa mendengar desah-desah nikmatnya. Aku terpaku menikmati adegan kecil di celah sempit itu.
AGEN BOLA EURO
Tak sengaja lututku menyentuh tumpukan stok barang pecah belah. Setumpuk piring jatuh berhamburan, menimbulkan suara yang pasti terdengar dari dalam ruangan. Kulihat aksi Bu Veni dan lelaki itu terhenti seketika. Aku lari menjauh, tak perlu repot-repot menata ulang piring-piring yang berserakan.
AGEN BOLA PIALA EROPA
Satu jam kemudian Bu Veni keluar dari kantor dan minta balik ke Surabaya. Aku tak berani banyak bicara dalam mobil. Bu Veni juga tidak, tapi ia kelihatan santai sekali. Aku berTanya-Tanya dalam hati apakah ia tahu aku mengintipnya tadi. Dua puluh menit kemudian, masih dalam perjalaan balik ke Surabaya, ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
BANDAR BOLA
“Dodit, berapa umurmu?” Tanya Bu Veni tiba-tiba.
“24 tahun, bu”
“Sudah menikah?”
“Sudah, Bu. Saya punya bayi usia 3 bulan”
Tiba-tiba Bu Veni melemparkan satu amplop tebal ke kursi di sebelahku. Sejumlah lembaran seratus ribuan tampak dari ujung amplop yang terbuka.
BANDAR BOLA EURO
“Itu untuk kamu dan anakmu. 5 juta rupiah!” kata Bu Veni.
“Untuk saya?” Tanyaku heran.
“Ya, untuk kamu,” tegas Bu Veni.
“Wah, untuk apa ini, ya, bu?” Tanyaku tak mengerti. Aku melihatnya dari kaca spion. Bisa kulihat Bu Veni majikan ku tersenyum dari kaca itu.
BANDAR BOLA EURO 2020
“Ini uang tutup mulut. Aku tahu kamu mengintip aku sedang bermesraan dengan Joni tadi. Tidak boleh ada yang tahu ini. Kalau Pak Apin tahu, itu berarti dari kamu. Dan kau pasti akan kehilangan pekerjaan. Kunci mulutmu dengan uang 5 juta itu, dan kau tetap bisa bekerja. Faham?” ujar Bu Veni tegas.
BANDAR BOLA PIALA EROPA
Aku terdiam sejenak. Kuberanikan bicara, “Ibu tidak perlu memberi saya uang itu. Saya akan tutup mulut. Ibu bisa pegang kata-kata saya” “Tidak! Ambil saja! Dan jangan bicara lagi!” itulah kalimat terakhir bu Veni. Selebihnya, ia tidak bicara lagi. Besoknya aku menyetorkan uang ke tabunganku tanpa bilang-bilang istriku. Dan selanjutnya, aku menutup mulut rapat-rapat. Hari-hari berjalan seperti biasa, tak banyak yang berubah.
BANDAR BOLA PIALA EROPA 2020
Yang sedikit berubah adalah suasana di dalam mobil. Belakangan ini Bu Veni kerap kali bergeser tempat duduk. Kalau biasanya ia duduk tepat di belakangku, kali ini ia lebih sering bergeser ke kiri. Ia acap kali mencuri pandang ke arahku dari duduknya di mobil. Entah kenapa ia begitu. Yang jelas aku tak pernah berani menatapnya dari balik spion.
BANDAR BOLA EURO
Pagi ini aku mengantar Bu Veni ke bandara Juanda. Ia akan bertugas memeriksa cabang Bali selama seminggu. Jadi, selama seminggu ini aku akan stand-by di kantor Pak Apin sebagai sopir cadangan. Tapi selepas siang sebuah sms masuk ke HP-ku. Itu dari Bu Veni. Bunyinya, : Sopir cabang Bali sakit. Kamu ke Bali siang ini. Sudah saya kirim uang buat beli tiket pesawat. Kamu langsung ke kantor Cabang Denpasar”.
BANDAR BOLA PIALA EROPA
Segera aku mendapatkan uang tiket dan alamat kantor Cabang Denpasar dari kantor Surabaya. Senang juga rasanya naik pesawat untuk pertama kalinya. 4 jam kemudian aku sudah berada di Kantor Cabang Denpasar. “Saya lebih nyaman kalau kamu yang nyupir,” kata Bu Veni begitu duduk di kursi belakang di mobil Cabang Denpasar. “Kamu banyak tahu jalan-jalan di Denpasar, kan?” Tanya Bu Veni.
“Ya, Bu. Saya menempuh SMA saya di sini,” kataku.
“Baiklah, langsung ke Hotel Santika Kuta Beach,” perintah Bu Veni.
AGEN BOLA
Setelah check-in di hotel, aku sempat membawakan barang ke kamar Bu Veni, sebuah kamar cottage tepat di pinggir pantai Kuta. “Ini uang buat cari hotel kecil di sekitar sini. Mobil kamu bawa. HP-kamu mesti stand-by. Kalau saya perlu keluar, saya akan telepon,” kata bu Veni.
“Baik, bu!”
AGEN BOLA EURO
Aku mendapatkan hotel kecil tak jauh dari Santika Kuta Beach. Jam tujuh malam kurang sedikit, sehabis mandi, dan mengenakan t-shirt, teleponku bergetar. Bu Veni kirim SMS. “Charger saya ketinggalan di mobil. Bisa kau antar ke hotel?” demikian bunyi SMS itu. Aku segera beranjak. Ketika sampai di hotel, SMS Bu Veni datang lagi, “Kamu sudah sampai hotel? Bisa langsung antar charger ke kamar saya?”
AGEN BOLA EURO 2020
Dengan charger di tangan, aku bergerak ke bagian belakang hotel dan mencari cottage bu Veni. Di malam hari suasana cottage itu syahdu benar, dengan tanaman rindang, lampu redup di seputaran cottage dan deburan ombak laut tak jauh dari cottage. Aku mengetuk pintu cottage.
AGEN BOLA PIALA EROPA
“Masuk saja, tidak dikunci!” terdengar suara Bu Veni. Aku tak berani langsung masuk. Ragu aku berdiri di depan pintu.
“Masuk, Dodit!” suara Bu Veni agak meninggi, setengah memerintah.
AGEN BOLA PIALA EROPA 2020
Aku mendorong pintu. Bu Veni berdiri di dekat jendela yang menghadap ke pantai dengan segelas soft-drink dengan rambut terurai dan senyum manis. Berdebar aku melihatnya. tank-top merah ketat yang dikenakan membiarkan lekuk-lekuk dadanya terlihat jelas. Belahan dada yang indah itupun tidak tersembunyikan. Aku menatap kakinya yang jenjang. Shorts putih yang teramat pendek itu menyajikan sepasang paha mulus yang kencang.
AGEN BOLA EURO
“Ini chargernya, Bu Veni. Saya taruh sini, ya!” kataku gugup. Bu Veni berjalan menghampiriku. Ya ampun! Cara berjalan itu, demikian menggetarkan dada. Seksi nian orang satu ini. “Kamu kelihatan gugup,” ujar Bu Veni tenang, menatapku dengan pandangan penuh. Tak pernah ia memandangku sedemikian rupa sebelumnya.
AGEN BOLA PIALA EROPA
“Lihat sekeliling. Sebuah kamar yang nyaman dengan lampu redup, dan suara debur ombak. Sempurna sekali, bukan?” kata Bu Veni dalam kerlingnya. Aroma parfum mahal itu menyergap hidungku. Aku tak tahu Bu Veni bicara apa, tapi aku menjawabnya.
BANDAR BOLA
“Ya, benar. Sempurna,” kataku. Aku mundur beberapa langkah. Bu Veni makin dekat ke arahku.
“Apa yang kau pikirkan sekarang?” Tanya Bu Veni. Wajahnya tak jauh dari wajahku,
“Saya….eh…saya, harus segera balik. Saya tidak ingin mengganggu kesempurnaan suasana ini,” kataku.
BANDAR BOLA EURO
“Begitu?” kata Bu Veni pelan, meletakkan gelas di meja di sebelahnya. “Kalau begitu, balikkan badan dan tutup pintu itu,” kaTanya kemudian. Aku menuruti perintahnya. Aku membalikkan badan, dan menutup pintu.
“Tidak, begitu, Dodit. Tutup dari dalam, bukan dari luar!” ujar Bu Veni.
Aku terkejut. “Dari dalam? Maksud Ibu?””
BANDAR BOLA EURO 2020
“Ya, dari dalam. Dan kau tetap di sini. Kita cuma berdua di kamar yang romantis ini. Tidak bisakah kau lihat ranjang itu? Tidak kah kau tahu kenapa aku memanggilmu ke sini? Tidak bisakah kau lihat betapa aku menginginkanmu?”
BANDAR BOLA PIALA EROPA
Aku diam terpaku. Tapi ada benda yang mulai terasa mekar di selangkanganku. Bu Veni mendekatiku dan mengalungkan kedua tangannya ke leherku. “Pangil aku Veni saja. Bawa aku ke ranjang itu. Aku ingin kamu cumbui aku. Bercintalah denganku. Aku pingin sekali!” Belum sempat aku mengucapkan sepatah kata.
BANDAR BOLA PIALA EROPA 2020
Bibir Veni telah mendarat di bibirku. Dilumatnya aku dengan rakus dan beringas. Entah kenapa aku tak lagi ragu. Kubalas lumatan bibir itu dengan tak kalah beringas. Sungguh manis dan segar bibir itu. Veni segera melepas kaosku dan melepas tank-topnya sendiri, membiarkan dada indahnya telanjang.
BANDAR BOLA EURO
Aku segera menyergap dada indah itu. Kukulum dan kuhisap habis-habisan puting susu Veni. Aku yakin itu yang ia suka dan ia mau sekarang. Dan aku benar. Ia mengerang dan mendesah dan membiarku aku mengeksplorasi dada dan lehernya dengan bibir dan lidahku.
BANDAR BOLA PIALA EROPA
Kukulum lembut puting merah jambu itu dan kurema-remas dengan ritme yang lembut pula. Tubuh Veni bergetar hebat. Dengan ciuman bertubi-tubi dan dorongan dadanya pula, ia menggerakkan aku ke arah ranjang dan menindihku dengan gencar, masih dengan ciumannya yang makin beringas.
AGEN BOLA
“Susuku. Aku mau kau hisap putingku lagi. Telusuri sekujur dadaku. Buat aku nikmat. Buat aku melayang, Dodit!”
“Kau akan dapatkan yang kau mau, Veni” kataku tersengal.
AGEN BOLA EURO
Kuberi Veni jilatan-jilatan rakus di puting dan seputaran susunya. Ia membalasanya dengan gerakan yang sangat terlatih dan terampil. Dibalasnya aku dengan menghisap dan menggigit kecil putingku. Dan debur ombak pantai Kuta seperti mendadak membimbing Veni untuk memintaku melepaskan celana pendek yang dikenakan itu, dan ia tak sabar membantu aku melepaskan celana jeansku.
AGEN BOLA EURO 2020
“Lepas celanaku, Dodit. Lepas dan beri aku kejantananmu,” Veni mendesah ketika mulai kuraih celana itu untuk kulorotkan. Tempik indah dan manis perempuan Cina itu menyembul dengan kerumunan rambut halus yang menyemut di sekitarnya.
“Kamu mau aku menggerayangi ini dengan lidahku?” Tanyaku.
“Itu yang aku mau. Do it!” kata Veni.
AGEN BOLA PIALA EROPA
Ia membantu dirinya sendiri terlentang dan meraih kepalaku. Kubenamkan wajahku di tempik Veni dan kumainkan lidahku, merangsek sedalam mungkin ke seantero vagina yang basah dan lapar itu. Yeni merintih, mengerang, mendesah dan mengaduh nikmat. “Ohhhh! ooouhhhh! Ouuuhhhh, Doditiiii! That’s good. Terussss. Terusss. Ouuuh!” Veni terus mengerang di antara debur ombak pantai.
AGEN BOLA PIALA EROPA 2020
Sejenak kemudian, ia mengangkat kepala dan meraih penisku. “Sekarang kau harus merasakan balasanku,” seloroh Veni. Ia menelan bulat-bulan penisku dan mengulumnya penuh nikmat. Iapun menarik penisku maju mundur mulai dari kecepatan rendah, sedang dan kecepatan tinggi dengan jepitan mulutnya. Aku terengah-engah dibuatnya. Sungguh ahli perempuan ini memberikan kenikmatan pada penisku. Benar-benar mabuk aku dibuatnya.
AGEN BOLA EURO
Tak sabar lagi aku. Libidoku sudah naik ke ubun-ubun. Aku menindihnya, menyerang susunya sekali lagi dan membuat Veni menggelinjang liar di tempat tidur itu. Veni lebih tak sabar lagi. Ia membetot penisku dan membantuku mencari tempik basahnya.
AGEN BOLA PIALA EROPA
“Senangkan aku, bahagiakan aku, Dodit. Aku mau kamu sejak pertama aku melihat kamu!
“Kamu terlalu banyak meminta, Veni,” kataku.
BANDAR BOLA
Kubenamkan penisku ke dalam vaginanya yang basah menantang. Kupompa dengan penuh kelembutan dengan gerakan yang kusesuaikan dengan debar nafas Veni. Kubiarkan penisku mencari titik-titik nikmat di vagina Cina seksi ini. Kuberi ia bonus gigitan-gigitan kecil di puting dan sekujur susunya. Ini membuat Veni senang bukan main. Tak bisa kujelaskan rintihan, desahan dan erangan Veni.
BANDAR BOLA EURO
Aku dan Veni bercinta semalam suntuk. Veni hanya memberiku istirahat sejenak sebelum ia mulai menyerang aku lagi. Ia punya banyak teknik permainan yang membuatku terperangah. Dan ia selalu meminta, meminta dan meminta. Ini membuat aku harus mengimbanginya terus, berapa kalipun ia meminTanya.
BANDAR BOLA EURO 2020
Kami berada di Bali seminggu penuh. Veni pintar bikin alasan untuk tidak perlu datang ke kantor cabang. Ia hanya mau aku mencumbunya terus dan terus tiada habis. Pada malam terakhir sebelum balik ke Surabaya, aku dan Veni bercinta di dalam sleeping-bag selepas tengah malam di pantai yang sunyi.
BANDAR BOLA PIALA EROPA
Begitu balik ke Surabaya, Veni terus minta aku memuaskannya : di kamar rumahnya ketika Pak Apin dan seisi rumah sedang keluar, dan di mana saja. Kami pergi ke hotel di Malang, Jogja, Madiun, Jakarta bahkan Singapura. Sering pula Veni minta aku mencumbunya di dalam mobil dan dimana saja ia menjadi horny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar